SELAMAT DATANG AHLAN WA SAHLAN

ANDA TELAH BERGABUNG DENGAN SURGA DUNIA DAN AKHIRAT

Kamis, 11 Februari 2010

TEOLOGI ASY'ARI "bikin kita mundur" ?

Teologi Asy'ari sudah banyak dikenal di kalangan masyarakat kita, memang mayoritas orang Indonesia adalah sunni, jadi tak asing lagi bagi mereka ajaran-ajaran yang tertera dalam ahlus sunnah wal jama'ah yang dipelopori oleh Imam pendukung madzhab Syafi'i itu. Termasuk juga masalah ikhtiar dan taqdir, seberapa besar ikhtiar yang harus mereka tempuh dan seberapa jauh akhirnya mereka harus menyerah pada taqdir.
Tak jarang dari mereka, khususnya bangsa kita sendiri yang punya persepsi salah tentang hal ini, hingga rasanya mereka terlalu cepat menyerah pada taqdir dan fighting spiritnyakurang kuat yakni kurang kuat ambisinya dalam mengejar kesuksesan. Padahal dalam teologi Asy'ari telah ditekankan bahwa sebagai ahlus sunnah wal jama'ah ikhtiar harus ada dan taqdir tidak boleh dilupakan, boleh dikatakan keduanya memiliki porsi yang sama, karena seperti yang kita ketahui ajaran Imam al Asy'ari adalah tawasuth yakni pertengahan antara faham Jabariyah dan Qodariyah yang keduanya punya porsi yang berlebihan dalam menyikapi ikhtiar dan taqdir.
Apakah sikap bangsa Indonesia yang seperti ini sebagai akibat dari pengaruh teologi Asy'ari yang bersifat teosentris ? Inilah pertanyaan yang harus kita cermati baik-baik. Dr. Zamakhsari Dhofir dalam bukunya "Teologi Pembangunan" setuju jika teologi al Asy'ari dikatakan teosentris dan teologi teosentris itulah yang selama berabad-abad kita pegang hingga akhirnya berdampak pada pembangunan bangsa Indonesia yang tetap mlempem, kurang dinamis dan kurang kreatif. Pembangunan di sini memang tidak hanya berbentuk building (bangunan).
namun juga pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berhubungan dengan masalah yang lebih important (penting) yaitu keselamatan dunia dan akhirat yang dalam bahasa arabnya dikatakan fiddunya hasanah wa fi al akhiroti hasanah.
sebagai penganut aswaja kita juga tahu tentang al Maturidi yang juga pelopor aswaja namun berbeda madzhab dengan Imam al Asy'ari, yang ternyata beliau lebih berani menggunakan kebebasan akal (rasional) daripada Imam al Asy'ari yang lebih memadukan antara rasio dan wahyu Alloh serta menempuh cara yang moderat dan terpadu antara akal dan firman. Kebebasan akal dan usaha dalam otoritas manusia secara implisit maupun eksplisit harus diarahkan oleh wahyu, dengan kata lain free will manusia harus mendapat arahan moral dari wahyu.
Inilah rahasia mengapa Imam kita lebih memadukan keduanya.
lalu bagaimana kita menyikapi kedua Imam tersebut ? jika kita tidak mau dikatakan berteologi tradisional dan tidak membangun itu ! Kita memang harus pintar-pintar memadukan keduanya dengan memberi porsi yang sama dan perhatian secara seimbang agar dapat memacu akal untuk melakukan free will dan menekankan pentingnya mengembalikan kepada Alloh segala sesuatu yang telah dicapainya. dengan begitu iman kita akan tetap terjaga karena tanpa adanya su'udzon kepada Alloh dan juga tidak ada rasa fakhkhor (berbangga diri secara over).
Imam Asy'ari pun sebenarnya cukup obyektif dalam memberikan pandangan tentang ikhtiar sebagaimana firman Alloh :
إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم
"Sesungguhnya Alloh tidak merubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mau merubah dirinya sendiri". (QS. Arra'du 12).
Dalam firman Alloh ini dapat kita simpulkan bahwa betapa besar dorongan Alloh terhadap hamba untuk benar-benar berikhtiar sampai titik darah penghabisan dan tidak cepat-cepat menerima taqdir yang telah banyak dipraktekkan orang hingga pembangunan bangsa Indonesia yang seharusnya pesat dan maju, kini masih saja tertinggal dan berjalan tertatih-tatih selangkah demi selangkah.
Perlu kita ketahui juga bahwa teologi Asy'ari apalagi didukung oleh teologi maturidi (dalam segala aspek) masih tetap akurat, akomodatif, dan aplikatif dalam kancah pembangunan untuk maju dan yang paling diperlukan sekarang hanyalah :
1. Reaktualisasi (mengembalikan kembali), dan
2. Penafsiran ajaran islam secara proporsional dan tidak marginal.

semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar